BIOS (Basic Input Output Sistem)
Apakabar
semua? Semoga baik- baik saja, Kembali lagi dengan soalkita1 yang setia
membagikan materi seklaigus soal- soal dari SD sampai perguruan tinggi, dalam
kesempatan ini kita akan mengupas tenatang BIOS, untuk sebagian kalangan mungkin
sudah sering mendengar kata BIOS, namun sebagian juga mungkin masih asing
dengan yang namanya BIOS, baik kita bahas sedikit tentang BIOS.
Sebelumnya
jika kalian ingin mendownload artikel ini bisa langsung terjun kebawah dan klik
link download dibawah.
1.
BIOS
(Basic Input Output Sistem)
Basic Input Output
Sistem atau lebih dikenal dangan sebutan BIOS adalah
sebuah Chip yang tersimpan dalam
EPROM (Erasable Programmable ROM)
atau EEPROM (Electrical Erasable PROM)
yang dapat digunakan untuk mengontrol hardware
yang terpasang dalam sebuah komputer.
Pada
saat booting BIOS akan mengenali
semua komponen dan memastikan bahwa komponen yang terpasang bekerja dengan
normal dan dalam kondisi baik.
Ada
banyak merk yang dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll, tergantung dari
merk motherboard yang digunakan
biasanya motherboard yang ada pada
komputer build up terdapat bios yang
dibuat sendiri daro vendornya (ex : Dell, Hp, Acer).
2.
Kegunaan
Bios
Itulah
sebagian pengertian dari apa itu BIOS, lalu apa sebenarnya kegunaan bios?
Diatas memang sudah dijelaskan bahwa salah satu kegunaan BIOS adalah untuk
mengontrol hardware yang terpasang, selain
itu bios juga dapat melakukan hal- hal seperti berikut ini :
a. Instalasi
(penyalaan) serta pengujian terhadap (hardware)
dan proses POST (Power On Self Test).
b. Memuat
dan menjalankan System Operasi.
c. Mengatur
beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media,
penyimpanan, konfigurasi proses booting,
kinerja, serta kesetabilan komputer).
d. Membantu
sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras hardware dengan menggunakan BIOS Runtime Service.
3.
Komponen
Bios
Nah sekarang kita bahas
sedikit tentang komponen – komponen dari BIOS itu sendiri!
a. Program
BIOS setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe
harddisk, disk drive, manajemen daya
listrik, kinerja, komputer, dll) sesuai keinginan BIOS menyembunyikan detail –
detai cara pengaksesan hardware yang
cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
b. Drive
untuk hardware dasar, seperti video
adapter perangkat input, processor, dan beberapa perangkat
lainnyauntuk sistem operasi dari 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
c. Program
bootstraper utama yang memungkinkan
komputer dapat melakukan proses booting
kedalam sistem operasi yang terpasang.
4.
PRODUSEN
BIOS
Sekarang kita membahas tentang produsen,
berikut dalah beberapa perusahaan yang menyediakan BIOS.
a. Award software
yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS dan Award
Medallion BIOS.
b. Phoenix
Technology, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan
marger dengan Award Software,
meluncurkan Phoenix-Award Software BIOS.
c. American Megatrends Incorporated
(AMI) yang meliris AMI BIOS dan AMI WinBios.
d. Para
OEM (Original Equipment Manufacture), seperti Hewlett-Packard/ Compaq,
IBM/ Lenovo, Dell Computer dan
OEM-OEM lainnya.
5.
SETTING
BIOS
Sebenarnya
setting BIOS digunakan untuk mendapatkan sistem dengan kecepatan tinggi. Jika
kita dapat menyetting BIOS dengan menghasilkan system yang cepat tapi tidak ada kestabilan maka percuma saja.
Tentu kita ingin menyeting BIOS dengan menghasilkan system yang stabil dan cepat. Oleh karena itu kita harus mengenali
fungsi dari masing-masing bagian BIOS. Lalu bagaimana cara untuk mengoptimalkan
settingan BIOS tersebut:
a. Untuk
mendapatkan settingan BIOS yang baik biasanya menggunakan pilihan auto adalah
pilihan yang tepat. Karena kebanyakan produsen motherboard, menyesuaikan setting
CPU frequency sesuai dengan beban
kerja PC. Beberapa juga menyediakan preset profile,
dengan beberapa tingkatan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat
terus dilakukan.
b. Quick Power on Self Test
pilihlah Enabled. Proses ini adalah
proses pemeriksaan komponen - komponen PC. Jika kita pilih Disabled maka proses akan di lakukan lebih lama.
c. Boot Virus Detection
pilihlah Disabled. Fungsi ini tidak
banyak gunanya, karena tidak mempunyai perlindungan terhadap serangan virus.
d. Internal
dan External Chace pilihlah Enabled. Chace Internal dan External berfungsi sebagai buffer data cepat antara CPU dan RAM.
e. Port
ide yang tidak terpakai pilihlah disabled.
f. AGP
Aperture size digunakan untuk menentukan jumlah RAM yang dialokasikan untuk
AGP. Pilihlah setengah dari jumlah Ram yang anda miliki.
g. AGP
fast write pilihlah enabled. Fungsi ini akan mempercepat
pengoperasian software dang
penggunaan game 3D.
h. Boot
sequence digunakan untuk
menentukan urutan proses booting yang
akan dilakukan. Agar cepat pilihlah booting
dari harddisk.
i.
Boot up Floppy Seek pilihlah Disabled. Karena floppy drive
sekarang sudah jarang sekali digunakan. Hal ini juga dapat mempercepat proses booting.
j.
CPU speed dihasilkan dari perkalian antara clock dan multiplier. Fungsi di atas hanya sebagian kecil saja. Untuk
mengenali dan mengoptimalkan fungsi yang lain Kita bisa cari refrensi dari
buku, internet atau teman.
Berikut
adalah TIPS setting BIOS:
1)
Untuk
dapat settingan yang tepat kita harus berani mencoba dan jangan takut salah
(trial and error).
2)
Utamakan
kestabilan daripada kecepatan karena jika stabil anda akan nyaman bekerja.
3)
Jika
kesalahan setting tidak terlalu fatal dan tidak menyebabkan kerusakan secara
fisik untuk mengembalikan setting bios ke semula hanya cukup melepas baterai
CMOS dan memasangnya kembali. Tapi kebanyakan motherboard sekarang sudah
menyertakan jumper untuk mereset BIOS.
4)
Baca
buku panduan agar setiap fungsi dapat bekerja dengan optimal.
6.
POST
(POWER ON SELF TEST)
POST (Power on Self-Test) yaitu test
yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC
apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi
gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan
kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu
pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC,
misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol
power sudah ditekan.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi,
mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan
atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST
disediakan oleh semua produk PC atau motherboard
dan tersimpan di dalam ROM atau flash
ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua
produk motherboard sama. Terdapat
beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.
1)
Prosedur POST (Power
on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer
dihidupkan dan mulai booting, proses
ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
a.
Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan
kipas pendingin power supply
berputar.
b.
Secara
otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power
supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai
melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
c.
Pengecekkan
terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS
adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
d.
Pengecekkan
terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali
dengan membaca data setup (seting hardware
awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
e.
Melakukan
pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus
dan memory module.
f.
Memori
sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ ditulis untuk keperluan ROM BIOS
dan menyimpan kode POST. Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus
dapat bekerja untuk mengontrol proses read/
write data. Termasuk I/O untuk VGA
card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang
tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari
POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan
motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing
motherboard.
2)
Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)
Pesan/peringatan kesalahan hasil POST
berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai
dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala- gejala
permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:
NO
|
Gejala
|
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
|
1.
|
CPU dan Monitor mati, tidak ada beep
|
a.
Instalasi
fisik ke tegangan listrik AC 110/220V
b. Power
supply
|
2.
|
CPU hidup, Monitor Mati, Tidak ada beep
|
a.
Instalasi
kabel data dari VGA card ke Monitor
b. Monitor
|
3.
|
CPU hidup, Monitor Mati, ada beep
|
a.
Disesuaikan
dengan beep
|
Prosedur test POST yang telah dilakukan
untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor bekerja dengan baik.
Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST selanjutnya.
Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan
permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.
Kode Beep AWARD BIOS
NO
|
Gejala
|
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
|
1.
|
1
beep pendek
|
PC dalam keadaan baik
|
2.
|
1
beep panjang
|
Problem di memori
|
3.
|
1 beep panjang
2 beep Pendek
|
Kerusakan di modul DRAM parity
|
4.
|
1 beep panjang
3 beep Pendek
|
Kerusakan di bagian VGA.
|
5.
|
Beep terus
menerus
|
Kerusakan di modul memori atau memori video
|
Kode Beep AMI BIOS
NO
|
Gejala
|
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
|
1.
|
1
beep pendek
|
DRAM
gagal merefresh
|
2.
|
2
beep pendek
|
Sirkuit
gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity
(sistem memori)
|
3.
|
3
beep pendek
|
BIOS
gagal mengakses memori 64KB pertama.
|
4.
|
4
beep pendek
|
Timer
pada sistem gagal bekerja
|
5.
|
5
beep pendek
|
Motherboard
tidak dapat menjalankan prosessor
|
6.
|
6
beep pendek
|
Controller
pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik
|
7.
|
7
beep pendek
|
Video
Mode error
|
8.
|
8
beep pendek
|
Tes
memori VGA gagal
|
9.
|
9
beep pendek
|
Checksum
error ROM BIOS bermasalah
|
10.
|
10
beep pendek
|
CMOS
shutdown read/ write mengalami errror
|
11.
|
11 beep pendek
|
Chache memori error
|
12.
|
1 beep panjang 3 beep pendek
|
Conventional/ Extended
memori rusak
|
13.
|
1 beep panjang 8 beep pendek
|
Tes tampilan gambar gagal
|
Kode Beep IBM BIOS
NO
|
Gejala
|
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
|
1.
|
Tidak ada beep
|
Power supply rusak, card
monitor/ RAM tidak terpasang
|
2.
|
1 beep pendek
|
Normal POST dan PC dalam keadaan baik
|
3.
|
beep terus menerus
|
Power supply rusak, card
monitor/ RAM tidak terpasang
|
4.
|
Beep pendek berulang-ulang
|
Power supply rusak, card
monitor/ RAM tidak terpasang
|
5.
|
1 beep panjang 1 beep pendek
|
Masalah Motherboard
|
6.
|
1 beep panjang 2 beep pendek
|
Masalah bagian VGA Card
(mono)
|
7.
|
1 beep panjang 3 beep pendek
|
Masalah bagian VGA Card
(EGA)
|
8.
|
3 beep panjang
|
Keyboard error
|
9.
|
1 beep, blank monitor
|
VGA card sirkuit
|
Pada PC tertentu menggunakan tone yang pada prinsipnya sama dengan
beep untuk memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara.
Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat
dilihat juga pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan
apabila VGA card dan monitor dalam
keadaan baik dan terinstalasi dengan benar. User
dapat langsung mengetahui masalah yang ada dengan membaca text peringatan. Misalnya yaitu:
Keyboard
error
|
untuk
masalah pada keyboard
|
CMOS
error
|
cmos
battery error atau ada masalah pada setting peripheral
|
HDD
not Install
|
harddisk
tidak terpasang
|
Secara umum pesan/peringatan kesalahan yang
ditampilkan mudah untuk difahami oleh user.
Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris.
Untuk kalian yang ingin mendownload lengkap
artikel ini silahkan klik link download dibawah, terima kasih.
EmoticonEmoticon